Selasa, 27 November 2012

>>>Sholat

Tuntunan Sholat

Arti Sholat
Arti shalat secara bahasa adalah doa atau rahmat, Kata “Shalat” berasal dari bahasa Arab, yang secara istilah adalah suatu tindakan khusus memuliakan Allah yang berisikan perkataan-perkataan (aqwal) dan perbuatan-perbuatan (af’al) yang dimulai dengan takbit dan diakhiri dengan salam, berdasarkan syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu. Dalam mengerjakan shalat ini, tentunya kita harus megikuti tata cara sebagaimana tata cara rasulullah saw shalat.
Rasulullah saw bersabda, “Shalatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya”. (HR Bukhari-Muslim).

A. Hukum Shalat Shalat mempunyai hukumnya tersendiri, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi 2, yakni:
1. Fardhu Ialah shalat yang diwajibkan Allah untuk manusia laksanakan. Shalat Fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu : Fardhu ‘Ain: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain, seperti shalat lima waktu, dan shalat jum’at (Fardhu ‘Ain untuk pria). Fardhu Kifayah: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak dikerjakan. Seperti shalat jenazah. Jika kita meninggalkan shalat yang wajib dilaksanakan (shalat 5 waktu), maka hukumnya adalah dosa. Dari Abu Sufyan ia berkata, Aku telah mendengar Jabir berkata, aku telah mendengar nabi Muhammad saw bersabda: “Sesungguhnya batas antara seseorang dengan Syirik dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, Abu Daud, an-Nasaie, at-Turmudzie dan Ibnu Majah)
2. Nafilah (shalat sunnat) Adalah shalat-shalat yang dianjurkan atau disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Shalat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu : Nafil Muakkad adalah shalat sunnat yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti shalat dua hari raya, shalat sunnat witr dan shalat sunnat thawaf. Nafil Ghairu Muakkad adalah shalat sunnat yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti shalat sunnat Rawatib dan shalat sunnat yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti shalat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

B. Rukun Shalat
1. Niat
2. Takbiratul ihram
3. Berdiri bagi yang sanggup
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Ruku’ dengan thu’maninah
6. I’tidal dengan thu’maninah
7. Sujud dua kali dengan thu’maninah
8. Duduk antara dua sujud dengan thu’maninah
9. Duduk dengan thu’maninah serta membaca tasyahud akhir dan shalawat nabi
10. Membaca salam
11. Tertib (melakukan rukun secara berurutan)

C. Manfaat dan Hikmah Shalat Shalat mempunyai manfaat atau hikmah yang bisa dipetik bagi orang yang menjalankannya, beberapa di antaranya:
1. Dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-‘Ankabut: 45)
2. Mencegah pelakunya dari aneka macam kesesatan Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS. Maryam: 59)
3. Shalat dapat menjauhkan diri dari sifat mengeluh & kikir Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh-kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. (QS. al-Ma’arij: 19-23)
4. Menghapus dosa-dosa kecil Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Shalat lima kali sehari dan shalat jum’at ke jum’at merupakan pelebur dosa selama tidak melakukan dosa besar.” ( HR. Muslim, Ahmad, Turmudzie dan Ibnu Majah)
5. Selamat dari siksa hari kiamat “Barang siapa yang menjaga shalatnya, niscaya ia akan menjadi cahaya, bukti dan penyelamat baginya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan ath-Thabrani)
6. Menenangkan dan menenteramkan hati Rasulullah bersabda: “Penyejuk Hatiku ada di dalam shalat.” (HR. Ahmad dan an-Nasaie)

D. Tips-tips agar Shalat Khusyu Pengertian khusyu’ di dalam shalat adalah, suatu kondisi di mana hati penuh dengan ketakutan, mawas diri dan tunduk pasrah di hadapan keagungan Allah.
Kesemuanya itu lalu membekas dalam gerak-gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi dalam shalat, bila perlu menangis dan memelas kepada Allah; sehingga tak memperdulikan hal lain. Ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar ibadah shalat kita bisa khusyu, seperti misalnya saja:
1. Mengenal Allah, Menghadirkan, Mengagungkan dan Takut Kepada-Nya.
2. Hendaknya Orang Yang Shalat Menyadari Bahwa Shalat Adalah Perjumpaan, Sekaligus Komunikasi Dirinya Dengan Allah
3. Ikhlash Dalam Melaksanakannya
4. Mengonsentrasikan Diri Hanya Untuk Allah
5. Menghindari Berpalingnya Hati Dan Anggota Tubuh Dari Shalat
6. Merenungi Setiap Gerakan Dan Dzikir-Dzikir Dalam Shalat
7. Memelihara Tuma’ninah (Ketenangan), Dan Tidak Terburu-buru Dalam Shalat
8. Semangat Dalam Melakukannya
9. Memilih Tempat Shalat Yang Sesuai
10. Menghindari Segala Yang Menyibukkan Dan
11. Mengganggu Sahalat
12. Memanjangkan Bacaan
13. Hendaknya kita shalat, seperti shalatnya orang yang akan bepergian jauh (meninggalkan alam fana)


6 hal sebelum sholat dan 6 hal sesudah sholat untuk mencapai kesempurnaan sholat


1.   Adanya pengetahuan (ilmu).
Nabi Muhammad Saw bersabda : “Perbuatan yang sedikit dengan menggunakan ilmu lebih baik ketimbang banyak yang diperbuat tidak menggunakan ilmu
2.   Berwudhu.
Nabi Muhammad Saw bersabda -: “Tidak ada satu shalatpun yang sah tanpa
bersuci (berwudhu).
3.   Pakaian.
Firman Allah Swt : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (AI A’raf : 31)
4. Memelihara waktu
Firman Allah Swt : “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (An Nisa’ : 103)
5. Menghadap Kiblat.
Firman Allah Swt : “Dan dari mana saja keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu kearahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu. Dan agar Kusempurnakan ni’matKu atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk” (AI Baqarah : 150).
6. Niat.
Nabi Muhammad Saw bersabda : “Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang tergantung apa yang dia niatkan”.
7. Mengagungkan Allah (takbir).
Nabi Muhammad Saw bersabda : “Batas haramnya shalat adalah takbir dan batas halalnya dengan salam”.
8. Berdiri tegak.
Allah Swt berfirman : “Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu” (AI Baqarah : 238).
Shalat wusthaa = shalat yang ditengah-tengah dan yang paling utama = shalat asyar = semua shalat.
9. Membaca Al Fatihah.
Firman Allah Swt : “Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari AlQur’an”
10. Ruku’.
Allah Swt berfirman : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’
(AI Baqarah : 43)
11. Sujud
Firman Allah Swt : “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (AI Hajj: 77)
12. Duduk
Sabda Nabi Muhammad Saw: “Ketika seorang laki-laki mengangkatkan kepalanya dari sujud terakhir dan duduk bertasyahud, maka jelas-jelas sempurna shalatnya”.
Disamping kedua belas hal tersebut, maka satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam melakukan shalat adalah ikhlas yaitu bahwa yang diharapkan dari shalat tersebut adalah ridho Allah, memperhatikan pertolongan Allah dan perlunya memelihara kegiatan shalat hingga akhir hayat.
Diriwayatkan bahwa yang pertama diperiksa dari amalan hamba adalah shalat. Apabila dinyatakan sempurna, maka diterimalah darinya beserta amalnya yang lain. Jika ternyata kurang, maka dikembalikan kepadanya beserta amalnya yang lain.
Dikatakan, sesungguhnya pada hari kiamat akan dikumpulkan orang-orang yang berwajah terang seperti bintang kejora. Malaikat berkata kepada mereka : “Apa sebenarnya perbuatan kalian (semasa di dunia)?”. Mereka menjawab : “Jika kami mendengar adzan, kami langsung bersuci, tidak ada yang menyibukkan kami selain itu”. Kemudian dikumpulkan lagi orang-orang yang wajahnya seperti bulan, lalu ditanya seperti tadi. Kemudian mereka menjawab: “Kami biasa berwudhu sebelum waktu shalat tiba”. Lalu dikumpulkan orang yang wajahnya bersinar seperti matahari, saat ditanya dengan pertanyaan yang sama mereka menjawab : “Saat kami mendengar adzan, kami sudah berada di dalam mesjid”.
mudah mudahan bermanfaat
Wa’allahu a’lam bishowab

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم

Tunjukkanlah jalan yang lurus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar